English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
|| Dalam blog ini saya mengumpulkan berbagai artikel mengenai agama terdahulu dan persamaannya dengan islam || kalau memang ada perbedaan saya sangat menghargainya karena anda yang lebih mengetahui agama yang anda anut || Bukan menyalahkan agama anda, saya sendiri percaya dengan dalil-dalil ketuhanan yang anda miliki || karena saya yakin kita semua berasal dari satu akar yang sama, dan "ISLAM IALAH AGAMA PENYEMPURNA DARI AJARAN-AJARAN SEBELUMNYA YANG MENGAJARKAN KASIH SAYANG" || semoga kita bisa menjadi hamba yang baik bagi tuhan semesta alam ||
RSS
email

Muhammad Sebelum Jadi Nabi

Mungkin anda pernah bertanya-tanya...
Sebelum nabi Muhammad memeluk Islam, agama apakah yang dia anut ??

Untuk mengetahui jawabannya mari kita lihat artikel berikut ini..,

Rasulullah SAW sebelum diangkat menjadi Nabi dan menerima wahyu dari Allah SWT, dia adalah seorang yang hanif berada dalam millah (ajaran) agama nabi Ibrahim as sebagai Bapak dari para nabi. Beliau lahir dan tinggal di tempat dimana dahulu Bapak para nabi itu membangun rumah Allah. Beliau mewarisi kesucian dan kelurusan agama yang dibawa oleh kakeknya (Abdul Muththalib).

Rasulullah SAW sebelum menjadi nabi tidak pernah melakukan hal-hal yang nantinya terlarang dan diharamkan dalam syariat yang diturunkan kepadanya. Wajahnya belum pernah sujud kepada berhala, perutnya belum pernah meminum khamar, lidahnya belum pernah digunakan untuk membicarakan orang, mencaci atau hal yang dilarang. Beliau pernah berdagang tapi tidak pernah terjebak sistem ribawi.

Bahkan ketika masih anak-anak, beliau pernah berniat menonton hiburan malam dalam sebuah pesta, namun atas izin Allah SWT beliau tidak jadi melakukannya lantaran tertidur dan hal itu berulang untuk esoknya.

Sehingga kalau pun dia tidak menjadi nabi, pastilah dia akan dikatakan sebagai orang suci yang shalih dan dicintai semua orang. Namun dengan diangkat menjadi nabi, maka beliau menjadi pembawa paket risalah yang berisi hukum dan aturan hidup manusia sedunia dan berlaku hingga akhir masa. Karena tidak ada nabi sesudahnya.

Dalam Gua Hira

Di dalam gua Hira, Rasulullah SAW memang bukan berdoa dalam arti seperti kita sekarang ini. Sebab beliau memang belum mendapatkan penjelasan langsung dari Allah SWT tentang sosok-Nya. Juga belum ada tata aturan dalam cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.
Sehingga yang beliau lakukan bukan berdoa, melainkan menyepi untuk melakukan tahannus. Beliau tentu tidak berkomat-kamit mengangkat tangan ke langit. Namun yang berliau lakukan adalah merenung, berpikir, melakukan evaluasi, serta berdialog dengan diri sendiri. Hingga kemudian Allah SWT berkenan berbicara kepada-Nya lewat perantaraan malaikat Jibril.

Namun perlu diketahui bahwa beliau sebagai orang Arab pun sudah tahu bahwa Allah SWT adalah tuhannya (ajaran Nabi Ibrahim). Bahwa Allah SWT adalah tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang menurunkan hujan serta memberi rizki.
Kekurangan aqidah bangsa Arab jahiliyah ini bukan pada rububiyah-nya
(Cara mengesakan Allah), melainkan pada uluhiyah-nya (Cara beribadah Kpd Allah).
Di mana mereka belum punya informasi apa pun tentang bagaimana bertauhid kepada Allah
dan bagaimana cara beribadah kepada-Nya. Mereka baru sekedar tahu bahwa tuhan itu ada, namanya Allah dan Allah itu menciptakan mereka hingga memberi rizqi.

Kualitas mereka sedikit di bawah para ahli kitab yang sudah kenal Allah dan juga mengenal adanya kitab-kitab suci yang turun dari langit yang berisi tata cara ibadah dan juga syariah. Mereka juga mengenal sistem kenabian yang berujud manusia yang mendapatkan wahyu dari langit sebagai hukum yang harus diterapkan.

Namun kesalahan fatal para ahli kitab itu ketika mereka tidak mau mengakui bahwa Allah SWT menjadikan Muhammad SAW sebagai Nabi dan ingkar kepada Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir. Kesalahan ini kemudian diperparah dengan sikap ambivalen (perasaan menentang) mereka terhadap agama Islam. Bahkan pada akhirnya mereka malah memerangi dan hendak membunuh Rasulullah SAW. Maka semua keyakinan mereka sebelumnya tentang Allah, kitab suci, para nabi dan hukum-hukum syariat yang turun kepada mereka, menjadi tidak ada gunanya lagi.

Sehingga Syariat itulah (Islam) yang dijadikan Tuhan yang pernah mengutus Ibrahim, Daud, Musa dan Isa menjadi syariat versi terakhir. Dan menghapus berlakunya semua syariat yang pernah ada sebelumnya.

Kitab Al-Quran Al-Karim yang diturunkan kepada beliau adalah kitab yang menghapus berlakunya semua kitab sebelumnya, dan berlaku hingga akhir zaman.

Sehingga bila nanti Yesus Kristus (Nabi Isa as) datang lagi ke dunia ini, beliau akan menjadi salah satu anggota dari umat Islam. Bahkan beliau akan bersyahadat bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Beliau akan shalat di dalam shaf shalat jamaah umat Islam dan menjelaskan keberadaannya serta hal-hal yang menyimpang selama ini kepada murid-murid nya.

Sumber :
(http://swaramuslim.net/islam/more.php?id=1309_0_4_0_M)
(http://blog.re.or.id/agama-sebelum-rasulullah-diutus.htm)


Bookmark and Share

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Allahu Akbar..

Anonim mengatakan...

Apakah segala perbuatan Rosul sebelum jadi Nabi boleh dijadikan hujjah atau dalil?

@ris mengatakan...

berdasarkan sumber yang memahami akan hal ini, bisa kita pahami kalau perbuatan nabi muhammad sebelum jadi nabi tidak bisa dijadikan hujjah atau dalil, namun nafsiyah atau perilaku perbuatan beliau bisa kita tiru dalam perbuatan kita sehari2 karena beliau seorang yang dapat dipercaya jauh sebelum beliau menjadi nabi..

semoga dapat membantu..

Posting Komentar